PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA ANAK
USIA 3-6 TAHUN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI
Risma
16111280
4KA06
1.
E-Learning
Pendidikan
adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan orang-orang yang diserahi tanggung jawab
untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita
pendidikan (Achmad Munib, 2004). Oleh karena itu pendidikan diharapkan benar-benar
diarahkan untuk menjadikan peserta didik mampu mencapai proses pendewasaan dan
kemandirian. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki pengaruh yang
sangat besardalam berbagai bidang kehidupan manusia. Pendidikan sebagai salah
satu bagian yang tidak terpisahkan
dari proses pendewasaan manusia tentu di satu sisi memiliki andil yang besar bagi
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut, namun di sisi lain
pendidikan juga perlu memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi agar
mampu mencapai tujuannya secara efektif dan efisien.
Guna
meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran, perlu dikembangkan berbagai
model pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Hal ini perlu dilakukan agar
proses
pembelajaran tidak terkesan kurang menarik,
monoton dan membosankan sehingga akan menghambat terjadinya transfer of
knowledge. Oleh karena itu peran media dalam proses pembelajaran menjadi
penting karena akan menjadikan proses pembelajaran tersebut menjadi
lebih bervariasi dan tidak membosankan. Pada hakikatnya proses pembelajaran merupakan proses komunikasi atau penyampaian pesan dari pengantar ke penerima. Pesan berupa materi pelajaran yang dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi baik verbal (kata-kata dan tulisan) maupun nonverbal. Pesan inilah yang akan ditangkap oleh peserta didik sebagai sebuah pengetahuan, keterampilan maupun nilai-nilai yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Agar pesan tersebut tersampaikan secara efektif tentu membutuhkan sarana atau media yang memadai.
Gambar 1. Piramida Pembelajaran
Penelitian Eyler dan Giles (dalam
Widharyanto, 2003) membuktikan bahwa keefektifan pembelajaran dipengaruhi oleh
media yang digunakan pengajar. Mereka menemukan bahwa model
pembelajaran yang letaknya paling atas dalam kerucut, yakni pembelajaran yang hanya melibatkan
symbol-simbol verbal melalui sajian teks adalah pembelajaran yang menghasilkan tingkat
abstraksi paling tinggi. Pembelajaran yang paling efektif adalah pembelajaran yang
berada pada dasar kerucut, yakni terlibat langsung dengan pengalaman pengalaman belajar yang bertujuan.
Tingkat abstraksi pada model pembelajaran ini sangat rendah sehingga memudahkan
pelajar dalam menyerap pengetahuan dan keterampilan baru.
Ponsel merupakan suatu terobosan teknologi infomasi yang
berkembang sangat pesat. Dapat dipastikan hampir semua kalangan masyarakat
memiliki ponsel yang berukuran kecil
tersebut sehingga dapat dibawa kemana saja dengan mudah. Seiring dengan
perkembangan software pendukung yang
semakin meningkat maka semakin canggih pula fitur-fitur yang dapat disediakan
oleh ponsel. Pemanfaatan
ponsel sudah tidak berkembang tidak
hanya sebagai alat yang hanya dipergunakan untuk komunikasi saja, melainkan
juga sangat dimungkinkan untuk digunakan sebagai salah satu alternatif dalam
pemilihan media pembelajaran, termasuk dalam pembelajaran matematika. Salah
satunya yaitu pembelajaran berbasis E-Learning.
Beragam definisi dapat ditemukan untuk
e-learning. Victoria L. Tinio, misalnya, menyatakan bahwa
e-learning meliputi pembelajaran pada semua tingkatan,
formal maupun nonformal, yang menggunakan jaringan komputer
(intranet maupun ekstranet) untuk pengantaran bahan
ajar, interaksi, dan/ataufasilitasi. Untuk pembelajaran
yang sebagian prosesnya berlangsung dengan bantuan jaringan
internet sering disebut sebagai online learning. Definisi
yang lebih luas dikemukakan pada working paper SEAMOLEC,
yakni e-learning adalah pembelajaran melalui jasa elektronik. Meski beragam definisi namun pada dasarnya disetujui bahwa
e-learning adalah pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi elektronik sebagai sarana penyajian dan distribusi informasi. Internet-based
learning atau web-based learning dalam bentuk
paling sederhana adalah website yang dimanfaatkan untuk menyajikan materi-materi pembelajaran. Cara
ini memungkinkan pembelajar mengakses sumber belajar
yang disediakan oleh narasumber atau fasilitator kapanpun dikehendaki. Bila diperlukan dapat
pula disediakan mailing list khusus untuk situs pembelajaran tersebut
yang berfungsi sebagai forum diskusi (Haryanto, 2008).
1.1
Pengertian
E-learning Menurut Para Ahli
·
Istilah “e” atau singkatan dari elektronik dalam
e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan
untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik
internet. (Purbo, 2002)
·
E-learning merupakan penyampaian informasi,
komunikasi, pendidikan, pelatihan secara on-line. E-learning tidak berarti
menggantikan model belajar konvensional di dalam kelas, tetapi memperkuat model
belajar tersebut melalui pengayaan content dan pengembangan teknologi
pendidikan. (Cisco, 2001)
·
E-learning merujuk pada penggunaan teknologi
internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan. (Rosenberg, 2001)
2.
Pengertian Media Pembelajaran
- Menurut
Depdiknas (2003) istilah media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk
jamak dari “medium” yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar.
Makna umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari
sumber informasi kepada penerima informasi. Proses belajar mengajar pada
dasarnya juga merupakan proses komunikasi, sehingga media yang digunakan
dalam pembelajaran disebut media pembelajaran. Media pembelajaran
merupakan bagian dari sumber belajar yang merupakan kombinasi antara
perangkat lunak (bahan belajar) dan perangkat keras (alat belajar).
- Sementara,
Marshall McLuhan (dalam Oemar Hamalik, 2003: 201) berpendapat bahwa media
adalah suatu ekstensi manusia yang memungkinkannya mempengaruhi orang lain
yang tidak mengadakan kontak langsung dengan dia. Sesuai dengan rumusan
ini, media komunikasi mencakup surat-surat, televisi, film dan telepon,
bahwa jalan raya dan jalan kereta api merupakan media yang memungkinkan.
- Adapun
Djamarah dan Aswan (2002: 136) mendefinisikan media sebagai alat bantu apa
saja yang dapat dijadikan sebagai wahana penyalur informasi belajar atau
penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Dalam konteks media
sebagai sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan dengan
manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan peserta didik
memperoleh pengetahuan dan ketrampilan.
Pada
hakikatnya berbagai batasan yang dikemukakan di atas mengandung pengertian
dasar yang sama. Dalam
berkomunikasi kita membutuhkan media atau sarana. Secara umum
makna media adalah apa saja yang
dapat menyalurkan informasi dari sumber Informasi ke penerima informasi. Jadi
media pembelajaran merupakan “perangkat lunak” (Software) yang
berupa pesan atau informasi
pendidikan yang disajikan dengan memakai suatu peralatan bantu (Hardware) agar
pesan/informasi tersebut dapat sampai kepada mahasiswa. Di sini jelas bahwa
media berbeda dengan peralatan tetapi keduanya merupakan unsur-unsur yang saling
terkait satu sama lain dalam usaha menyampaikan pesan/informasi pendidikan
kepada mahasiswa.
2.1 Manfaat Media Pembelajaran
Setiap
materi pembelajaran mempunyai tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi
ada bahan pembelajaran yang tidak memerlukan media pembelajaran, tetapi di sisi
lain ada bahan pembelajaran yang memerlukan media pembelajaran. Secara umum,
manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara pengajar
dan pelajar sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi
secara khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci. Kemp dan Dayton
(dalam Depdiknas, 2003) mengidentifikasikan beberapa manfaat media dalam
pembelajaran yaitu :
1.
Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan.
2.
Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
3.
Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
4.
Efisiensi dalam waktu dan tenaga
5.
Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
6.
Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja
Selain beberapa manfaat media
seperti yang dikemukakan di atas, masih terdapat
beberapa manfaat praktis. Manfaat
praktis media pembelajaran tersebut adalah :
1.
Media dapat membuat materi pelajaran yang abstrak menjadi lebih konkret
2.
Media juga dapat mengatasi kendala keterbatasan ruang dan waktu
3.
Media dapat membantu mengatasi keterbatasan indera manusia.
Media
pembelajaran sebelum dikembangan :
Pengembangan media pembelajaran yang akan dibuat :
0 komentar:
Posting Komentar